Narsistik atau dalam istilah psikologi disebut narcissistic personality disorder merupakan gangguan kepribadian yang jarang disadari. Narsistik sendiri memiliki arti rasa cinta dan kagum secara berlebihan kepada diri sendiri. Sehingga, penyebab dari narsistik wajib untuk diketahui agar kamu bisa menghindari gangguan kepribadian ini.
Konon, narsistik berasal dari mitologi Yunani. Narcissus terkenal dengan wajah yang sangat tampan dan menawan. Singkat cerita, Narcissus melihat pantulan dirinya dalam air. Kemudian Narcissus terpesona dan jatuh cinta dengan ketampanan wajahnya. Tenggelam rasa cinta yang berlebihan ini justru merenggut nyawa Narcissus.
Penyebab Dari Narsistik
Narsistik menjadi istilah asing bagi sebagian orang, bahkan keadaan ini juga sering diabaikan. Sebab terjadinya kekeliruan dalam mengartikan istilah ini. Demikian pentingnya untuk mengetahui penyebab dari narsistik.
1. Orang Tua Terlalu Memanjakan
Narsistik dapat dipicu dari masa kecil yang sering dimanjakan orang tua. Meskipun memanjakan anak adalah suatu hal yang wajar, tetapi jika tidak terlalu berlebihan. Sebab sifat manja ini akan dibawa sampai masa remaja. Manja akan membuat sulit dan takut untuk dihadapkan dengan suatu hal.
Hal ini dapat dikaitkan dengan orang berkepribadian narsistik. Gangguan ini akan menyebabkan merasa paling benar dan tidak mau disalahkan. Selain itu, melemparkan kesalahan kepada orang lain termasuk kebiasaan orang narsistik.
2. Diabaikan dan Kurang Mendapat Perhatian
Setiap orang pasti ingin diperhatikan dalam kehidupan sosial. Terutama mendapatkan perhatian dari orang tua menjadi keinginan bagi setiap anak. Namun, terkadang orang tua mengabaikan bahkan tidak memperhatikan tumbuh kembang anak.
Kurangnya perhatian dan sering diabaikan orang tua membuat rasa hampa bagi anak. Akibatnya, anak terus menerus meminta perhatian dari orang lain sampai memasuki fase remaja. Keinginan ini akan terus bertambah meskipun harus melakukan paksaan hingga kekerasan.
3. Mengalami Kekerasan
Masa kecil yang seharusnya indah tetapi justru dipenuhi kekerasan. Kekerasan yang didapatkan secara fisik maupun mental dapat mengganggu kepribadian anak. Salah satu gangguan yang akan didapatkan yaitu narsistik.
Kekerasan yang timbul akibat menyalahkan anak ini menjadi trauma. Rasa takut tersebut dapat mendorong lahirnya berbagai gangguan kepribadian termasuk narsistik. Sehingga ketika beranjak remaja keinginan untuk menjadi paling benar semakin tinggi.
4. Kurangnya Mendapatkan Pujian
Orang tua pastinya selalu memuji anak ketika melakukan suatu hal yang baru. Namun, mirisnya tidak semua orang tua melakukan hal tersebut. Kurangnya pujian ini membuat rasa iri dengan orang yang selalu mendapatkannya. Sehingga timbul rasa keinginan yang tinggi untuk mendapatkan pujian.
Haus akan pujian ini mendorong kamu untuk melakukan segala cara agar orang lain kagum. Rasa kagum ini melahirkan keinginan untuk diperlakukan istimewa. Menyebabkan tingkat kepedulian terhadap lingkungan sekitar semakin menurun karena menjunjung tinggi kepentingan pribadi.
5. Penyebab Dari Narsistik Dipengaruhi Oleh Faktor Genetik
Seorang anak tentunya akan mewarisi salah satu sifat dari keluarga terutama bawaan orang tua. Termasuk genetik anggota keluarga berkepribadian narsistik ini dapat diwariskan terhadap anak. Sehingga gangguan ini tertanam sejak lahir dan sulit untuk dilepaskan.
Pewarisan gangguan kepribadian kurang mendapatkan perhatian yang serius. Pasalnya, gejala yang ditimbulkan tidak terlihat dengan jelas. Hal ini disebabkan karena gejala sudah menjadi kebiasaan yang wajar. Sehingga sulit untuk membedakan sikap yang ditunjukan anak.
Itulah beberapa faktor penyebab dari narsistik yang sering diabaikan. Narsistik ini dapat dicegah melalui pendekatan khususnya dari orang tua. Jika kamu baru menyadari gangguan ini, sebaiknya langsung menemui dokter ahli. Demikian narsistik dapat dihindari agar kamu tidak dikucilkan dalam kehidupan sosial.