Per tahun 2021 instrumen investasi semakin beragam, Peluang dan Resiko Investasi Kriptokurensi menjadi primadona di Indonesia. Kemunculannya dengan nilai yang melonjak tinggi bahkan melampaui saham dan emas menjadikannya patut dilirik investor tanah air. Kabar mengejutkan terjadi bahwa kapitalisasi pasar uang Cryptocurrency tembus US$2 Triliun yang menjadi sejarah nilai tertinggi.
Di tengah pembatasan sosial seperti sekarang menjadikan angka investor semakin tinggi, kinerja kripto mulai terlihat membaik akibat bergejolaknya ekonomi. Investor dapat memanfaatkan momentum dengan baik dan meraup keuntungan sehingga mampu menutupi kerugian akibat pandemi. Dengan begitu, ada baiknya mempelajari Peluang dan Resiko Investasi Kriptokurensi jika kamu ingin memulai berkecimpung dalam instrumen investasi tersebut, yuk simak!
Pemahaman Kripto atau Cryptocurrency
Dari laman investbro.id ini, diketahui bahwa Kripto merupakan mata uang digital untuk melakukan transaksi secara virtual dengan jaringan internet. Di dalamnya terdapat kode rahasia yang rumit tujuannya untuk melindungi keamanan mata uang Kripto. Pembayaran pun berlangsung secara peer-to-peer (P2P) dari pengirim ke penerima.
Tidak banyak yang tahu bahwa Kripto telah lama dikembangkan sejak tahun 1990 dan baru dikenal khalayak 10 tahun kemudian. Mengusung sistem blockchain menjadikannya eksis di mata investor dengan pengalaman tinggi, sistem ini yang akan membuat mata uang digital tetap aman dan praktis dibandingkan perbankan pada umumnya. Sifatnya yang global menjadikannya memiliki nilai sama di negara manapun sehingga menghindari selisih kurs.
Jenis-jenis Kripto apa saja?
Ada banyak jenis aset pada Kriptokurensi dengan konsep yang berbeda tiap investasi pada koinnya, berikut beberapa jenis Kripto yang popular saat ini:
- Bitcoin, mata uang dengan rating kepopuleran nomor satu saat ini karena seringnya diperjualbelikan hingga dijuluki The King Of Cryptocurrency. Jumlah yang terbatas membuat investor berlomba-lomba membidik koin yang hanya terdapat 21 juta saja di dunia.
- Ethereum di posisi kedua, dengan konsep smart contact. Konsep ini mempermudah pencairan dan memungkinkan investor meluncurkan aplikasi untuk computer atau smartphone yang terdesentralisasi. Kelemahannya perlu adanya kecepatan akses untuk meminimalisir down server.
- Ripple, mata uang dari Amerika Serikat ini mengusung penyediaan pembayaran lintas batas yang efisien dan efektif dalam industri keuangan sehingga mengurangi biaya transaksi. Resiko serangan cyber berdampak pada lumpuhnya akses pengguna terhadap dana yang telah ditransfer.
- Bitcoin Cash, bedanya dengan Bitcoin hanya pada transaksi yang lebih cepat namun memiliki resiko pada kerusakan
- Litecoin memiliki likuiditas yang lebih baik dibandingkan jenis Kripto lainnya, resiko yang terjadi adalah penurunan inflasi secara drastis.
- Stellar, NEO, EOS, ADA merupakan beberapa Kripto yang belum banyak dikenal di Indonesia.
Apa saja Peluang yang didapatkan dari Kripto?
Akan ada peluang yang didapatkan lewat investasi terlebih pada Kripto yang nilainya cukup besar. Eksistensi Kripto juga telah mendapat sinyal hijau dari pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Bappebtu Nomor 5 tahun 2019. Berikut beberapa peluang yang bisa didapatkan dengan Kripto:
- Memiliki fleksibilitas tinggi dikarenakan tidak terikat oleh akses apapun seperti bank, keuntungan ini berdampak pada tidak adanya batasan jam kerja.
- Dapat digunakan bertransaksi online dan mudah dikonversikan ke mata uang rupiah hingga dollar sehingga sangat membantu dalam transaksi lintas negara sekalipun.
- Tidak adanya pajak sehingga keuntungan lebih jelas dan bersih.
- Berpotensi terus mengalami kenaikan harga di masa mendatang, melihat antusiasme investor di Indonesia menjadikan Kripto bakal mempunyai masa depan baik.
Lantas apa Resikonya?
Peluang yang besar akan diiringi resiko yang besar pula, pemahaman resiko instrumen investasi Kripto akan mempermudah investor menghadapi jika kemungkinan terjadi, berikut ulasannya:
- Mengalami kerugian yang sangat cepat karena tidak adanya aturan seperti suspensi perdagangan sementara maupun pemberhentian layaknya pasar modal (saham, reksadana) sehingga pencegahan penurunan dan kenaikan yang drastis tidak dapat dilakukan.
- Berstatus tidak legal sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga pemerintah atau otoritas terkait akan angkat tangan jika terjadi permasalahan selama berinvestasi.
- Rawan kejahatan cyber, teknologi memang akan memudahkan dalam melakukan banyak hal, namun tak bisa dipungkiri kejahatan juga berpeluang besar terjadi. Peretasan menjadi ketakutan terbesar karena tidak ada perlindungan hukum maka tanggung jawab sepenuhnya pada investor atau nasabah.
Waspada FOMO (Fear Of Missing Out)
Jika kamu investor pemula, waspadai kejadian FOMO (Fear Of Missing Out) yaitu prinsip berinvestasi dalam jumlah besar hanya karena melihat nilai sedang naik, mereka berharap akan cepat melipatgandakan uang yang diinvestasikan. Keuntungan instan adalah prinsip yang mereka pahami, hal itu justru membahayakan investasi. Pemahaman yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula, jangan terburu-buru hanya karena apa yang menarik dipandang.
Step By Step
Langkah kecil selalu mengajarkan banyak hal, tidak perlu menjadi tergesa-gesa, lakukan dengan cermat untuk hasil yang tepat. Jika akan berinvestasi di Kripto, selalu pergunakan uang dingin atau uang sisa yang tidak terpakai untuk hal yang dibutuhkan. Gunakan strategi menabung rutin dengan membeli aset Kripto jumlah sama pada setiap minggu, hiraukan naik turunnya nilai yang membuat emosimu terguncang.
Investor muda, belajarlah mengkalkulasi peluang dan resiko yang mungkin akan didapatkan dan sesuaikan dengan finansial serta rencana investasimu. Kriptokurensi dapat menjadi salah satu metode investasi yang baik untuk setiap orang, dengan memahami Peluang dan Resiko Investasi Kriptokurensi diharapkan kondisi finansial dan perekonomian masyarakat Indonesia meningkat.
