Menghitung gaji karyawan merupakan salah satu tugas dari sebuah perusahaan.
Biasanya tugas ini akan dikerjakan oleh bagian payroll staff maupun Departemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Setiap perushaaan menerapkan sistem yang berbeda-beda, ada yang menggaji karyawan harian, mingguan maupun bulanan.
Semua tergantung dari finansial perusahaan itu sendiri agar tetap stabil dan mampu membayar karyawan secara konsisten.
Yuk cari tahu bagaimana cara menghitung gaji karyawan di sebuah perusahaan.
Cara Menghitung Gaji Harian
Gaji harian dihitung berdasarkan jumlah hari kerja dalam sebulan.
Rumus umumnya adalah:
Gaji Harian = Gaji Bulanan/Jumlah Hari Kerja Bulan
Contoh:
Misalkan, Anda memiliki gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000 dan jumlah hari kerja dalam sebulan adalah 22.
Maka
Gaji Harian = 10.000.000/22 = Rp454.545 Rupiah/hari
Penting untuk memahami bahwa jumlah hari kerja bulan dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Misalnya, jika perusahaan mengadopsi sistem kerja lima hari seminggu, jumlah hari kerja dalam sebulan dapat berkisar antara 20-22 hari.
Kelebihan Gaji Harian
Ada beberapa kelebihan yang membuat gaji harian lebih banyak disukai oleh sebagian karyawan, berikut beberapa kelebihannya.
1. Fleksibilitas Keuangan
Dengan sistem gaji harian, karyawan dapat langsung menikmati hasil kerja keras mereka setiap hari.
Ini memberi mereka fleksibilitas keuangan untuk menangani kebutuhan sehari-hari tanpa menunggu akhir bulan.
2. Motivasi Tinggi
Gaji harian bisa menjadi motivator bagi seorang karyawan.
Karena karyawan akan merasakan langsung dari hasil produktivitas mereka, sehingga mampu mendorong semangat kerja yang tinggi.
Sistem gaji harian juga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan karena mereka melihat hasil usaha mereka secara instan.
3. Ketepatan Pembayaran
Sistem gaji harian cenderung lebih tepat waktu dalam pembayarannya.
Karyawan tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menerima penghasilan mereka, sehingga meminimalkan ketidakpastian.
Kelebihan Gaji Mingguan
Gaji mingguan juga dapat menjadi pilihan bagi perushaan untuk memberikan gaji kepada karyawannya. Ada beberapa manfaat termasuk:
1. Karyawan Lebih Mudah Kelola Keuangan
Gaji mingguan memberikan kestabilan keuangan dan memungkinkan karyawan untuk merencanakan pengeluaran mereka.
Mereka dapat mengatur anggaran harian dan mingguan secara efisien.
2. Kemudahan Manajemen Keuangan
Dengan pemasukkan yang lebih teratur, karyawan dapat lebih mudah mengelola keuangan mereka.
Gaji mingguan memungkinkan mereka untuk membayar tagihan dan lainnya secara tepat waktu untuk menghindari tunggakan.
3. Karyawan Akan Lebih Tenang
Dibandingkan dengan gaji bulanan, menerima gaji setiap minggu dapat memberikan rasa aman dan tenang, karena karyawan selalu memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kelebihan Gaji Bulanan
Gaji bulanan merupakan sistem penggajian yang paling umum saat ini. Sistem ini menawarkan berbagai kelebihan bagi karyawan diantaranya:
1. Keuangan Lebih Stabil
Gaji bulanan membuat karyawan memiliki keuangan yang stabil karena mendapatkan pemasukkan setiap bulan.
Dengan begitu, mereka akan lebih mudah dalam mengelola keuangan untuk berbagai kebutuhan.
2. Lebih Fokus Bekerja
Dengan gaji bulanan, karyawan cenderung lebih memikirkan kinerja di perusahaan.
Biasanya mereka tidak terlalu memikirkan soal gaji sehingga akan jauh lebih berhemat.
Berbeda halnya dengan gaji harian atau mingguan yang memungkinkan karyawan untuk boros.
Cara Menghitung Gaji Mingguan
Gaji mingguan dapat dihitung dengan mengalikan gaji harian dengan jumlah hari kerja dalam seminggu:
Gaji Mingguan = Gaji Harian × Jumlah Hari Kerja Mingguan
Contoh:
Menggunakan contoh sebelumnya, gaji harian adalah Rp 454.545 dan jumlah hari kerja dalam seminggu adalah 5.
Maka:
Gaji Mingguan = 454.545 × 5 = Rp2.272.725
Perlu dicatat bahwa gaji mingguan seringkali lebih bervariasi dibandingkan gaji bulanan, terutama jika perusahaan memiliki kebijakan libur tertentu.
Cara Menghitung Gaji Mingguan
Gaji bulanan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja dalam sebulan atau melalui perkalian gaji harian dengan rata-rata hari kerja dalam sebulan. Rumusnya adalah:
Gaji Bulanan= Gaji Harian × Rata-rata Hari Kerja Bulan
Contoh:
Menggunakan contoh sebelumnya, gaji harian adalah Rp 454.545 dan rata-rata hari kerja dalam sebulan adalah 22.
Maka:
Gaji Bulanan= 454.545×22 = Rp10.000.000
Rata-rata hari kerja bulan dapat dihitung dengan menjumlahkan jumlah hari kerja dalam satu minggu, lalu mengalikannya dengan jumlah minggu dalam sebulan.
Cara Menghitung Gaji Prorata
Gaji prorata digunakan ketika seseorang bekerja hanya sebagian dari periode pembayaran gaji, seperti saat awal masuk atau resign di tengah bulan. Rumusnya adalah:
Gaji Prorata= Gaji Bulanan/Jumlah Hari Kerja Bulan × Jumlah Hari Kerja yang Dikerjakan
Contoh:
Jika seseorang bekerja hanya 15 hari dalam sebulan, menggunakan contoh sebelumnya dengan gaji bulanan Rp 10.000.000.
Maka:
Gaji Prorata = 10.000.000/22×15 = Rp6.818.181
Gaji prorata memberikan gambaran yang adil tentang kompensasi yang seharusnya diterima oleh karyawan yang bekerja selama periode tertentu.
Ketika Resign Kerja Apakah Dapat Gaji?
Ketika seseorang resign, gaji yang diterima biasanya dihitung hingga hari terakhir bekerja.
Rumusnya sama dengan gaji prorata.
Contoh:
Jika seseorang resign pada tanggal 15 dalam bulan dengan gaji bulanan Rp 10.000.000, maka:
Gaji Resign = 10.000.000/30×15=Rp5.000.000
Penting untuk dicatat bahwa aturan ini dapat bervariasi antar perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin menggunakan sistem pembayaran gaji yang berbeda tergantung pada kebijakan internal mereka.
Kesimpulan
Untuk menghitung gaji karyawan dapat dilakukan harian, mingguan maupun bulanan. Semua tergantung kebijakan dari perushaaan itu sendiri.
Sistem penggajian ini perlu dipertimbangkan dengan baik oleh perusahaan maupun dari karyawan itu sendiri untuk memastikan keuangan terjaga.