Banyak dari kita tidak tahu cara mengatur uang yang baik dan benar. Sehingga ketika musibah datang dan pekerjaan tidak lagi ada, seperti banyak kasus PHK di masa pemberlakuan PPKM Darurat seperti ini. Maka kita kelimpungan dan bingung harus berbuat apa. Mengingat tidak ada lagi sumber pemasukan yang bisa kita andalkan.
Seiring semakin ketatnya pengawasan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Banyak orang merasa khawatir dengan kondisi ekonominya. Apalagi bagi seorang pengusaha, adanya aturan pembatasan kegiatan ini adalah mimpi buruk terhadap bisnisnya. Lalu yang terjadi adalah, mau tidak mau mereka melakukan PHK kepada pekerjanya.
Sebagai orang yang memiliki pikiran bijak, tentu kita tidak bisa menyalahkan sebagian pihak saja. Namun merupakan konsekuensi bersama terhadap adanya bencana pandemi yang melanda negeri ini. Dan jika hal ini masih akan berlanjut lama, kami sarankan kamu untuk mencari tahu cara mengatur uang yang baik dan benar mulai dari sekarang.
Cara Mengatur Uang di Masa Sulit
Hilangnya pekerjaan serta bisnis yang berantakan adalah masa sulit bagi hampir semua orang di manapun. Untuk itulah, pengetahuan mengenai cara mengatur uang yang baik dan benar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips yang bisa kamu ikuti:
Menghitung Ulang Aset dan Pengeluaran
Mulailah untuk menginventarisir ulang apa saja aset yang kamu miliki saat ini. Mulai dari barang-barang tampak fisik seperti tanah dan bangunan, kendaraan, perhiasan, serta barang berharga lainnya. Hitung juga aset lain yang lebih fleksibel seperti tabungan, aset pada surat berharga seperti reksa dana dan saham, serta piutang jika ada.
Lalu setelah itu, hitung juga berapa hutang yang masih kamu miliki. Jika memungkinkan, segera tutup hutang tersebut untuk mengurangi beban keuangan kamu setiap bulannya. Adapun cara mengatur uang yang terpenting adalah kamu harus memastikan masih memiliki cadangan uang cash yang bisa kamu pergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Jika setelah kamu hitung secara keseluruhan dan mendapati aset kamu masih bisa untuk mengcover keperluan kamu sehari-hari, maka kamu bisa lebih berhemat ke depannya. Namun jika sebaliknya, dan aset yang kamu miliki sekarang tidak bisa menutupi hutang yang ada, maka kamu perlu meminta keringanan kepada pihak yang memberi hutang.
Mengubah Gaya Hidup Jadi Lebih Hemat
Jika sebelumnya kamu cukup bebas mempergunakan uang lebihan gaji untuk kepentingan menghibur diri. Maka di masa sulit seperti sekarang ini kamu harus bisa lebih meredamnya dan cobalah untuk berhemat. Tundalah dulu keinginan untuk liburan ke suatu tempat, tahanlah rasa ingin mencicipi makanan enak dan nongkrong di tempat eksotis, serta keperluan-keperluan tidak mendesak lainnya.
Daripada kamu menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu mendesak seperti itu. Lebih baik dari sekarang kamu mulai mengubah cara mengatur uang kamu. memprioritaskan hal-hal urgen terlebih dahulu ketimbang untuk keperluan kesenangan.
Cara Mengatur Uang Seperti Mengatur Diri Sendiri
Dalam diri manusia ada dua aspek penting yang harus kita perhatikan, aspek logika dan aspek perasaan. Adapun yang seringkali tidak kita sadari adalah perasaan. Mulai sekarang cobalah kontrol semua perasaan kamu dengan logika. Karena jika tidak demikian, maka bisa saja kamu akan mendapati jumlah pengeluaran uang yang begitu besar yang mana sebelumnya tidak terkira.
Adapun pengeluaran tidak terduga seperti tagihan listrik dan air, penggunaan BBM, serta kebutuhan kuota internet dan pulsa. Beberapa hal itu kelihatannya memang kecil, namun jika kamu tidak bisa mengontrol cara mengatur uang yang benar, bisa saja kebutuhan tersebut jadi meningkat. Apalagi saat PPKM seperti ini, di mana kamu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Tetap Mengatur Uang dan Mengatur Kesehatan
Memiliki asuransi kesehatan merupakan bagian penting dalam kebutuhan hidup seseorang di masa seperti ini. Apalagi biaya ke rumah sakit dan membeli obat saat ini cukup mahal. Setidaknya kamu memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan untuk bisa mengcover semua itu. Jangan sampai tabungan kamu habis gara-gara kamu harus menjalani pengobatan yang tidak ditanggung asuransi.