Jika bisnis seseorang mengalami break even point bisnis tersebut… Ingin tahu jawabannya? Kamu bisa menemukan jawaban pertanyaan ini dalam pembahasan berikut. Yuk lanjut baca!
Pertanyaan Seputar Wirausaha SMA
1. Apa yang menyebabkan terjadi break even point?
Jawaban:
Break even point disebabkan oleh:
- Total pendapatan suatu penjualan sama dengan total penjualannya. Pada kondisi ini break even point mungkin terjadi.
- Jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama. Tidak ada laba maupun rugi bersih sehingga titik labanya = nol.
Dapat dipahami bahwa Break Even Point atau BEP terjadi ketika tingkat penjualan / pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk mendapatkan laba berada dalam posisi yang sama (seimbang / impas).
Jadi, BEP terjadi saat total pendapatan sama persis dengan total biaya produksi.
2. Jika bisnis seseorang mengalami break even point bisnis tersebut….
A. Memperoleh laba yang tinggi
B. Memperoleh kerugian yang besar
C. Tidak untung dan tidak juga rugi
D. Penjualan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
E. Penjualan lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan
Jawaban:
C. Tidak untung dan tidak juga rugi.
Break even point terjadi manakala profit (keuntungan) yang diperoleh perusahaan adalah nol. Profit (keuntungan) sendiri merupakan selisih dari total pendapatan yang diperoleh perusahaan (TR) dan total biaya produksi (TC).
Secara matematis dapat ditunjukkan seperti berikut:
Profit = TR – TC
Apabila profit = nol, maka TR = TC. Kondisi ini disebut juga Break Even Point (BEP) atau Zero Profit.
Sementara apabila profit > nol, maka TR > TC. Kondisi yang demikian disebut laba.
Adapun bila profit < nol, maka TR < TC. Kondisi yang demikian disebut rugi.
Jadi, jika bisnis seseorang mengalami break even point bisnis tersebut tidak untung maupun rugi.
3. Pembelian Rp. 19 juta, retur pembelian dan pengurangan harga Rp. 600 ribu, potongan pembelian Rp. 500 ribu, beban angkut pembelian Rp. 500 ribu, persediaan awal Rp. 5 juta dan persediaan akhir Rp. 7 juta, beban yang dikeluarkan Rp. 2 juta, penjualan Rp. 30 juta, retur penjualan Rp. 2 juta, potongan penjualan Rp. 1 juta, dan pajak Rp. 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya laba bersih setelah pajak toko mawar!
A. 7.100.000
B. 7.800.000
C. 10.000.000
D. 11.000.000
E 18.000.000
Jawaban:
Untuk menghitung laba bersih setelah pajak toko mawar, maka kamu perlu menghitung penjualan bersih:
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan – potongan penjualan
Penjualan bersih = 30.000.000 – 2.000.000 – 1.000.000
Penjualan bersih = 27.000.000
Setelah itu, hitung pembelian bersih:
Pembelian bersih = pembelian + beban angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian
Pembelian bersih = 19.000.000 + 500.000 – 600.000 – 500.000
Pembelian bersih = 19.500.000 – 1.100.000
Pembelian bersih = 18.400.000
Selanjutnya, hitung HPP:
HPP = persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = 5.000.000 + 18.400.000 – 7.000.000
HPP = 16.400.000
Setelah itu, hitung laba kotor:
Laba kotor = penjualan bersih – HPP
Laba kotor = 27.000.000 – 16.400.000
Laba kotor = 10.600.000
Berikutnya, hitung laba bersih sebelum pajak:
Laba bersih sebelum pajak = laba kotor – beban yang dikeluarkan
Laba bersih sebelum pajak = 10.600.000 – 2.000.000
Laba bersih sebelum pajak = 8.600.000
Selanjutnya, hitung laba setelah pajak:
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – pajak
Laba setelah pajak = 8.600.000 – 1.500.000
Laba setelah pajak = 7.100.000.
Jadi, besarnya laba bersih setelah pajak toko mawar adalah A. Rp. 7.100.000.
Itulah beberapa pertanyaan seputar Wirausaha SMA. Sekarang kamu sudah tahu kan jika bisnis seseorang mengalami break even point bisnis tersebut tidak untung maupun rugi. Terus belajar ya!