Ingin berwisata di pusat kota Semarang? Taman Srigunting Semarang bisa jadi tujuan yang tepat. Taman Srigunting merupakan salah satu tempat wisata di Semarang yang menawarkan suasana asri serta fasilitas swafoto. 

Taman ini juga memiliki nilai historis yang kental. Penasaran seperti apa sejarah Taman Srigunting Semarang? Simak dulu pembahasan daya tarik taman yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto ini. 

Daya Tarik Taman Srigunting Semarang

Taman Srigunting Semarang menawarkan pemandangan rumput hijau serta suasana asri karena lokasinya dipenuhi rimbun pepohonan. Bagi pengunjung, tersedia kursi taman yang bisa digunakan untuk bersantai atau rehat. 

Selain itu, fasilitas penerangan taman ini juga cukup memadai. Bahkan, taman ini menampilkan cahaya warna-warni pada malam hari. Hal ini lantaran taman dilengkapi dengan lampu hias. Di tengah taman pun terdapat tiang lampu setinggi kurang lebih 12 meter yang memperlihatkan hiasan unik, yakni berupa empat cabang berukir mirip dahan pohon.

Tak hanya itu, Taman Srigunting Semarang juga dilengkapi dengan spot instagramable. Tampak beberapa sudutnya memperlihatkan properti foto bernuansa Belanda. Anda bisa berfoto laiknya saudagar Belanda pada zaman kolonial. Sejumlah properti yang bisa mendukung kegiatan berswafoto disini adalah kereta Cina, becak ontel, sepeda bunga, motor antik dan Vespa. 

Ingin berkunjung ke Taman Srigunting Semarang? Datang saja ke Jalan Letjen Suprapto No. 32, Tanjung Mas, kecamatan Semarang Utara, kota Semarang. 

Sejarah Taman Srigunting Semarang: Dulunya Paradeplein

Anda sudah mengetahui daya tarik Taman Srigunting Semarang, lantas bagaimana dengan sejarahnya?

Sejarah Taman Srigunting Semarang cukup menarik. Dulunya taman ini merupakan lapangan parade militer Belanda.

Lapangan parade (dalam bahasa Belanda: paradeplein) merupakan tempat bagi tentara Belanda untuk melakukan kegiatan militer, seperti melaksanakan upacara, latihan baris-berbaris, dan kegiatan lainnya. Cakupan wilayahnya pun mencakup Taman Srigunting serta bangunan Gedung Kerta Niaga yang berada di sebelah Timur taman. 

Lapangan parade (paradeplein) mulai dibangun ketika VOC melakukan ekspansi atau perluasan benteng. Menurut Rukardi, praktisi sejarah Semarang, Belanda memindahkan pusat pertahanannya dari Jepara ke Semarang pada tahun 1690-an. Oleh karena itu, dibangunlah benteng tak jauh dari jembatan Berok.

Dapat disimpulkan, Kota Lama merupakan benteng pertahanan VOC. Dahulu bentuknya segi lima sehingga sering disebut benteng lima  sudut. Ukurannya pun lebih kecil tidak seluas sekarang. Dikarenakan, kebutuhan VOC bertambah maka dilakukan ekspansi untuk mengakomodasi aktivitas VOC di pantai Utara dan Timur Jawa yang beribukota di Semarang.

Ekspansi atau perluasan tersebut dilakukan sekitar tahun 1715-an. Di dalam rancangan ekspansi Benteng VOC, paradeplein atau lapangan parade sudah ada.

Di dalam lapangan parade terdapat fasilitas bagi masyarakat Belanda pada saat itu, seperti sumur artesis, gazebo, dan tugu reklame yang berfungsi sebagai tempat melihat informasi. 

Taman Srigunting Semarang sendiri mulai dibangun pada akhir 1970 hingga awal 1980. Tetapi, masyarakat belum bisa menikmati taman pada saat itu. Hal ini karena taman belum terbuka untuk umum.

Kini taman sudah bisa diakses oleh khalayak umum. Taman juga sempat mengalami renovasi beberapa kali. Sekarang taman ini menjadi sentrum dan lanskap hijau Kota Lama. 

Itulah pembahasan mengenai Taman Srigunting Semarang, mulai dari daya tarik hingga sejarahnya. Menarik bukan? 

Taman ini menjadi tempat yang cocok dituju untuk rekreasi murah dan dekat. Selain Taman Srigunting, ada pula ruang terbuka hijau lainnya yang bisa Anda sambangi untuk refreshing, misalnya Taman Indonesia Kaya, Taman Tabanas, Taman Pandanaran, dan sebagainya.

Jika ingin memperkaya referensi tempat wisata, Anda bisa menyimak artikel tentang 17 Tempat Wisata di Semarang yang Lagi Hits.