Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin yang berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) ini menawarkan gaya arsitektur menawan. Secara umum, masjid ini mengusung desain kontemporer dengan tampilan mirip Masjid Cordoba di Spanyol.
Uniknya, masjid ini juga dilengkapi dengan menara yang tingginya mengungguli Monumen Nasional lho. Bisa tebak berapa tinggi menara tersebut? Selengkapnya mengenai Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin bisa Anda simak melalui pembahasan berikut ini.
Sejarah Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin
Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin Ma’had Al Zaytun diresmikan pada tahun 2000. Sebelum masjid ini dibangun, sebenarnya telah berdiri Masjid Al-Hayat yang memiliki kapasitas sekitar 7.000 jamaah.
Namun seiring berjalannya waktu, masjid tersebut tidak dapat menampung jamaah yang jumlahnya kian bertambah. Alhasil, dibangunlah Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin oleh penghuni Ma’had Al-Zaytun (MAZ).
Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin mengusung konsep bertingkat dengan enam lantai dan memiliki kapasitas sekitar 150 ribu jamaah. Dengan daya tampung tersebut Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin jadi salah satu masjid Indonesia yang terbesar.
Masjid yang mempunyai luas bangunan 99 x 99 meter persegi ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 6,5 hektar. Setelah pembangunan Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin rampung, Masjid Al Hayat pun dialihfungsikan menjadi ruang perpustakaan MAZ.
Gaya Arsitektur Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin
Sarat Makna Filosofis
Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin yang memiliki kapasitas sekitar 150.000 jamaah ini memadukan multidesain yang universal. Diketahui, tim yang mendesain masjid dan kawasan pesantren ini sampai melakukan studi banding ke Andalusia di Eropa untuk memperkaya inspirasi.
Selain untuk meneliti pendidikan, studi banding tersebut juga bertujuan untuk menelusuri lengkung-lengkung arsitektur dunia.
Tak hanya menawarkan keindahan, desain Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin secara khusus juga menyimpan makna filosofis tersendiri.
Misalnya, kubah masjid yang bagian dalamnya diberi warna mirip emas. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kualitas anak banga emas. Adapun, kubah kecil masjid yang berjumlah empat buah menandakan bahwa Indonesia mengenal berbagai mazhab.
Selain itu, kubah kecil tersebut juga disimbolkan sebagai makna empat sahabat Rasulullah SAW yang dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin.
Sementara, luas masjid yang membentang 99 x 99 meter pesergi ini memperlihatkan filosofi dari nama-nama Allah SWT yang indah, yakni Asmaul Husna yang berjumlah 99.
Bergeser ke bawah, nampak lantai masjid yang berjumlah enam dan memiliki ketinggian 33 meter secara keseluruhan. Hal ini selaras dengan jumlah rukun iman sebanyak 6 rukun dan jumlah wirid (tasbih, tahmid dan takbir) setelah sholat yang berjumlah 33.
Tinggi tiang pada masing-masing lantai juga didesain dengan tinggi 5 meter guna mewujudkan filosofi lima rukun Islam.
Konstruksi Kokoh
Mengutip CNN Indonesia, masjid ini memiliki konstruksi beton yang mana pondasi dan interiornya dapat bertahan cukup lama. Pondasi masjid juga dirancang menggunakan sistem pondasi kapal atau raft foundation agar tahan terhadap gempa.
Selain itu, sebagaimana yang dijelaskan melalui situs Stekom, masjid ini hadir dengan balutan granit dan menara setinggi kurang lebih 210 meter.
Bila bersanding dengan Monumen Nasional (Monas), maka Monas terlihat lebih pendek karena hanya memiliki tinggi sekitar 134 meter.
Menara masjid ini dijuluki Menara Pemuda dan Perdamaian. Adapun, Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin sendiri merupakan inti dan pusat kegiatan seluruh warga pesantren modern Ma’had Al-Zaytun (MAZ).
Jika berada di Indramayu, silakan mampir ke masjid ini. Lokasinya ada di Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
