Ilustrasi dalam artikel Pertanyaan Tentang Etika Bisnis. Hargabelanja.com
Source: Unsplash (@Sincerely Media)

Pertanyaan Tentang Etika Bisnis dan Jawabannya, Cek!

Diposting pada

Mengetahui beberapa pertanyaan etika bisnis dan jawabannya bisa membantu Anda saat kegiatan presentasi di kelas. Tapi sebelumnya, ketahui dulu apa yang dimaksud dengan etika bisnis.

Menurut Velasquez, etika bisnis adalah suatu studi yang mendalami tentang moral yang benar dan salah. Studi ini berfokus pada standar moral dalam kebijakan, perilaku bisnis serta institusi.

Persaingan antar perusahaan menjadi tidak sehat tanpa adanya etika dalam berbisnis. Beberapa contoh dampaknya adalah memunculkan pencemaran lingkungan, praktik yang merugikan konsumen, dan monopoli perdagangan.

Lantas, seperti apa contoh pertanyaan tentang etika bisnis yang bisa Anda ajukan usai presentasi? Dan seperti apa jawaban yang bisa Anda berikan apabila Anda yang menerima pertanyaan tersebut? Simak berikut ini.

Pertanyaan Tentang Etika Bisnis

Ilustrasi dalam artikel Pertanyaan Tentang Etika Bisnis. Hargabelanja.com
Source: Unsplash (@Sam Balye)

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan tentang etika bisnis dikutip dari berbagai situs termasuk Academia.edu.

1. Mengapa perusahaan perlu mengimplementasikan etika bisnis?

2. Apa yang dapat dilakukan perusahaan dalam mendidik etika karyawannya?

3. Apa dampak negatif yang bisa ditimbulkan penerapan etika bisnis yang tidak maksimal dalam lingkungan bisnis?

4. Kita tahu bahwa terdapat tiga syarat dalam tanggung jawab moral, yakni:

  • Dilakukan dengan sadar dan tahu
  • Kebebasan pada tempat pertama
  • Orang yang mau melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu.

Bisa jelaskan apa maksud ketiga syarat tersebut?

5. Apabila perusahaan hanya mementingkan maksimalisasi keuntungan, mengapa hal ini menjadi tidak etis?

6. Menurut pendapat Anda, mengapa prinsip “no harm” menjadi landasan jiwa dari semua aturan bisnis?

7. Menurut pendapat Anda, bagaimana caranya menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis agar benar-benar operasional?

8. Berkembang tidaknya suatu etika bisnis dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dalam perusahan tersebut. Bagaimana pendapat Anda?

9. Apakah ada kaitannya antara moralitas dan hukum?

10. Prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat kita. Bagaimana pendapat Anda?

Jawaban Pertanyaan Tentang Etika Bisnis

1. Mengapa perusahaan perlu mengimplementasikan etika bisnis?

Perusahaan perlu menerapkan / mengimplementasikan etika dalam berbisnis karena hal ini dapat membentuk suasana kerja serta hubungan yang baik, adil, dan sehat, baik itu dengan sesama rekan kerja maupun konsumen. 

Etika bisnis yang diterapkan secara baik dan maksimal juga turut membantu membentuk nilai, norma serta perilaku karyawan dan pemimpinnya secara baik pula.

 

2. Apa yang dapat dilakukan perusahaan dalam mendidik etika karyawannya?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan dalam mendidik etika karyawannya, diantaranya:

  1. Memiliki visi, misi, dan credo serta menjalankannya secara maksimal.
  2. Mempertahankan standar yang tinggi dalam hal profesionalisme dan tingkah laku pribadi (akhlak).
  3. Mengejar pertumbuhan pribadi dalam manajemen sumber daya manusia (SDM). 
  4. Mendukung tujuan sosial dan objektivitas dalam pengembangan SDM. 
  5. Memberikan contoh pada karyawan untuk memperlakukan semua karyawan secara adil. 
  6. Memberikan edukasi pada karyawan terkait kepedulian masyarakat.
  7. Mempertahankan loyalitas terhadap karyawan.
  8. Menegakkan aturan dan hukum yang berkaitan dengan karyawan. 
  9. Tidak menggunakan kekuasaan dan jabatan demi memperoleh keuntungan bagi diri sendiri.
  10. Menjaga kerahasiaan informasi karyawan dan perusahaan serta memperbIki pengertian masyarakat terhadap peran manajemen sumber daya manusia. 

 

Baca Ini Juga  Berikut Ini Adalah Kegunaan Akuntansi Bagi Dunia Bisnis Kecuali…

3. Apa dampak negatif yang bisa ditimbulkan penerapan etika bisnis yang tidak maksimal dalam lingkungan bisnis?

Apabila etika bisnis tidak diterapkan secara maksimal dalam lingkungan bisnis, maka hal ini dapat menyebabkan dampak negatif, seperti:

  1. Fenomena absenteisme karyawan dan quiet quitting meningkat.
  2. Perlawanan dari customer / pelanggan terhadap perusahaan (biasanya terjadi apabila pelanggan mempersepsi ketidakadilan perusahaan dalam bisnis lainnya).
  3. Produktivitas menurun, dan lain sebagainya.

 

4. Kita tahu bahwa terdapat tiga syarat dalam tanggung jawab moral, yakni:

  • Dilakukan dengan sadar dan tahu
  • Kebebasan pada tempat pertama
  • Orang yang mau melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu.

Bisa jelaskan apa maksud ketiga syarat tersebut?

Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Dengan demikian, tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang apabila ia bertindak dengan sadar dan tahu tentang tindakannya tersebut dan konsekuensi dari tindakan itu. 

Jadi, kita dapat menuntut tanggung jawab dari seseorang apabila seseorang tersebut bertindak secara sadar dan tahu. Hal ini juga mengandaikan bahwa pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Maksudnya, pelaku tahu bahwa tindakan atau perilaku tertentu secara moral buruk, dan tindakan   atau perilaku lain secara moral baik.

Apabila seseorang tidak tahu atau tidak bisa membedakan mana tindakan yang baik atau buruk secara moral, maka ia tidak bisa dinilai punya tanggung jawab moral atas tindakannya. Ia dinilai sebagai orang yang innocent, orang yang lugu atau tak bersalah. Contohnya seperti balita. 

Adapun syarat yang kedua, tanggung jawab mengandaikan adanya kebebasan pada tempat pertama. Maksudnya, tanggung jawab dinilai relevan dan dapat dituntut apabila seseorang melakukan tindakan tersebut bukan karena di bawah tekanan alias bukan karena dipaksa. Jadi, ia melakukan tindakan tertentu secara bebas atas dasar keinginan sendiri.

Apabila seseorang melakukan tindakan karena dipaksa atau terpaksa,  maka secara moral ia bisa dibebaskan dari tuntutan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Selanjutnya, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa pelaku memang mau melakukan tindakan tersebut. Ia sendiri bersedia dan mau melakukan tindakan tersebut. Sekilas syarat ini mirip dengan syarat kedua. Namun, sebenarnya ada sedikit.

Misalnya, seseorang berada dalam situasi tertentu dan hanya diberi satu pilihan. Ia terpaksa memilih opsi tersebut karena tidak ada pilihan lain. Hal ini memenuhi syarat kedua. Tapi, kalau dalam situasi yang sama (hanya diberi satu pilihan), namun pelaku sendiri bersedia atau mau (apalagi dengan bebas dan sadar) untuk memilih opsi tersebut, maka hal ini memenuhi syarat ketiga. Dalam kondisi ini, ia bisa dituntut pertanggungjawaban atas tindakannya.

 

Baca Ini Juga  Jasa Pembuatan Website Murah dan Berkualitas

5. Apabila perusahaan hanya mementingkan maksimalisasi keuntungan, mengapa hal ini menjadi tidak etis?

Hal ini tidak etis lantaran memunculkan kesan bahwa karyawan diperalat begitu saja.

Jika keuntungan menjadi tujuan utama, semua cara ditempuh untuk melakukan tujuan itu (termasuk memperalat karyawan), maka perusahaan tidak menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis secara maksimal. 

Selain itu, memperalat karyawan sama saja dengan tidak menghormati mereka sebagai manusia terlepas apapun alasannya. Dengan demikian, berarti perusahaan telah melanggar prinsip etis yang paling mendasar, yakni kita harus selalu menghormati martabat manusia. 

Menurut filsuf Jerman, Immanuel Kant, hendaknya memperlakukan manusia selalu juga sebagai tujuan pada dirinya dan tidak pernah sebagai sarana belaka.

Dengan menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama maka hal ini telah melanggar prinsip etis tersebut. 

Dalam praktiknya, seorang manusia kerap dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan orang lain.  Misalnya direktur memanfaatkan karyawannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini masih dinilai wajar selama karyawan juga menjadi bagian dari tujuan itu sendiri. Maksudnya, karyawan tidak diperlakukan sebagai sarana mencapai tujuan belaka, melainkan juga sebagai tujuan.

Hal ini bisa diwujudkan salah satunya dengan menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Selain itu, perusahaan juga perlu memberikan gaji yang layak untuk karyawan.

Adapun, istilah maksimalisasi keuntungan dinilai lebih patut jika dipandang sebagai model ekonomi yang diharapkan bisa memberi arah pada strategi ekonomis yang bisa berhasil, bukan sebagai pernyataan moral ataupun diartikan secara harfiah. 

 

6. Menurut pendapat Anda, mengapa prinsip “no harm” menjadi landasan jiwa dari semua aturan bisnis?

Hal ini karena prinsip “no harm” memiliki banyak jangkauan yang luas mencakup berbagai prinsip etika lainnya. Prinsip “no harm” tidak hanya berupa imbauan moral, tetapi juga diterapkan menjadi hukum tertulis sehingga bersifat lebih jelas karena didukung sanksi serta hukuman tegas. 

 

7. Menurut pendapat Anda, bagaimana caranya menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis agar benar-benar operasional?

Banyak perusahaan besar sudah mengambil langkah yang tepat ke arah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis.

Meski begitu, prinsip yang dianut tiap perusahaan bisa berbeda-beda. Biasanya, pertama-tama perusahaan membangun budaya perusahaan atau corporate culture atau etos bisnis.

Etos bisnis adalah suatu kebiasaan (habit) atau budaya moral terkait aktivitas bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu geberasi ke generasi berikutnya.

Sederhananya, etos bisnis adalah pembiasaan atau pembudayaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dipandang sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan dan membedakannya dari perusahaan yang lain. 

Etos bisnis bisa berwujud pengutamaan mutu, disiplin, service (layanan), perilaku yang adil tanpa diskriminasi, kejujuran tanggung jawab, dan sebagainya.

 

Baca Ini Juga  Bagaimana Cara Membersihkan Kamar Mandi?

8. Berkembang tidaknya suatu etika bisnis dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dalam perusahan tersebut. Bagaimana pendapat Anda?

Karena seberapapun baiknya nilai dan dan prinsip moral tertentu, apabila tidak dibarengi dengan gaya kepemimpinan yang efektif dan lingkungan yang kondusif untuk membudayakan etos bisnis yang baik, maka etos bisnis akan cenderung sulit berkembang di perusahaan tersebut.

Ambil contoh gaya kepemimpinan manipulator. Gaya kepemimpinan semacam ini terlalu memperalat karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sementara, contoh lain adalah gaya kepemimpinan administrator birokrasi yang terlalu kaku bersandar pada aturan-aturan dan prosedur birokrasi yang bertele-tele. 

Gaya kepemimpinan yang menekankan pada kerja sama kelompok seperti manajer profesional serta gaya kepemimpinan yang bersifat transformatif, dinilai jauh lebih mendukung (kondusif) bagi perkembangan etos bisnis yang baik. 

Dalam satu atau lain cara dan bentuk, setiap karyawan bisa mempunyai kontribusi, adil dan peran yang sedapat mungkin dilibatkan serta diapresiasi demi keberhasilan perusahaan. 

 

9. Apakah ada kaitannya antara moralitas dan hukum?

Ya, keduanya saling berkaitan. Namun hal yang membedakan adalah hukum adalah norma amoral positif sesuai dengan cita-cita, harapan, dan tradisi (budaya) suatu negara atau masyarakat. Sehingga, hukum yang berlaku di suatu negara dapat berbeda dengan negara lainnya. 

 

10. Prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat kita. Bagaimana pendapat Anda?

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku di dalam aktivitas bisnis yang baik sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Begitu pula prinsip-prinsip itu juga berkaitan erat dengan sistem nilai yang yang dianut oleh masing-masing masyarakat. 

Jadi, prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat kita, seperti kebiasaan manusia dalam pergaulan, aturan perilaku, serta bagaimana menegaskan mana yang benar (baik) dan mana yang salah (buruk).

Itulah beberapa contoh pertanyaan tentang etika bisnis lengkap dengan jawabannya. Semoga bermanfaat.

Gambar Gravatar
A versatile SEO Copywriter who loves to share valuable information related to business, education, tips, and SEO.