29 Formula Copywriting untuk Meningkatkan Penjualan hargabelanja.com
via Canva

29 Formula Copywriting untuk Tingkatkan Penjualan (Part 2)

Diposting pada

Sebagai copywriter, Anda sebaiknya menguasai berbagai formula copywriting. Pada artikel sebelumnya telah dibahas sejumlah formula yang cukup populer dan banyak digunakan profesional. Kini giliran kita membahas formula lainnya yang tidak tercover pada pembahasan sebelumnya.

Formula Copywriting untuk Menarik Konsumen dan Meningkatkan Penjualan – Part 2

29 Formula Copywriting untuk Tingkatkan Penjualan Hargabelanja.com
via Canva

Framing Effect

Framing effect merupakan formula copywriting yang berfokus pada bagaimana data akan dikemas dan disajikan dalam copy. Fokusnya adalah bagaimana menyajikan data terkait produk agar terkesan lebih menarik di mata konsumen. 

Misalnya jika sebuah hand sanitizer memiliki kemampuan membasmi 90% kuman. Maka, sebaiknya jangan tulis copy seperti inI: 

Ini lho hand sanitizer yang bisa membasmi kuman dan mampu menyisakan 10% kuman saja. 

Penyampaian data dengan cara di atas kurang tepat karena dapat membuat calon pembeli illfeel dengan produk tersebut. Alih-alih menyebutkan “menyisakan 10% kuman”, sebaiknya Anda menyebutkan bahwa produk tersebut mampu membasmi kuman hingga 90%. Coba saja bandingkan mana yang lebih menarik di antara dua opsi ini. 

Contoh

Dengan pewangi Hargabelanja.com, pakaian jadi lembut dan harum hingga 12 jam. 

Dengan pewangi Hargabelanja.com, keharuman dan kelembutan pakaian hilang setelah 12 jam. 

Kedua copy ini membawa pesan yang sama, bahwa produk pewangi Hargabelanja.com membuat pakaian tetap lembut dan harum selama 12 jam. Ini berarti, efek tersebut berpotensi hilang setelah 12 jam. Namun, apakah bagian ini yang harus ditonjolkan? 

Jika ingin memikat konsumen, tentu bagian pertama yang perlu ditonjolkan. Keunggulan produk itulah yang perlu mendapat sorotan, bukan kelemahannya.

Namun, tidak selamanya framing effect harus berfokus pada kelebihan produk. Contoh copy-nya:

Cuma HARI INI, ada diskon 50% untuk pembelian handuk / towel Hargabelanja.com! 

Copy di atas berfokus pada diskon yang hanya berlaku satu hari. Sebenarnya, hal ini merupakan kekurangan. Sebab, toko seharusnya dapat memberikan diskon setiap hari. 

Namun, justru dengan menyoroti kekurangan tersebut maka Anda bisa mendorong minat beli audiens. Audiens yang sebelumnya kurang tertarik membeli produk malah jadi terpikat untuk melakukan pembelian karena tidak mau melewatkan diskon pada hari itu. 

Jenis Framing Effect

Ada beberapa jenis frame yang kerap digunakan dalam framing effect, yakni: 

  • gain frame (frame keuntungan)
  • loss frame (frame kerugian)
  • temporal frame (frame temporal)
  • value frame (frame nilai maupun harga)
  • goal frame (frame tujuan)

AICPBSAWN

AICPBSAWN: Attention – Interest – Credibility – Prove – Benefits – Scarcity – Action – Warn – Now

Formula copywriting selanjutnya adalah AICPBSAWN. Wah, cukup panjang ya? 

Baca Ini Juga  Inilah Tanda Pasanganmu Sedang Berselingkuh!

Formula ini berfokus pada 9 aspek antara lain: perhatian dalam bentuk USP produk atau keunggulan terbesar (attention), hal yang memancing ketertarikan audiens (interest), kredibilitas (credibility), bukti (prove), keuntungan (benefits), kelangkaan (scarcity), aksi (action), peringatan (warning) dan motivasi untuk melakukan aksi sesegera mungkin (now).

Jika copy harus tersaji dalam format pendek/ringkas, Anda bisa mengambil sebagian unsur tersebut, misalnya menyusun copy berdasarkan ACP, SAW, BAWN dan sebagainya. 

UPWORDS Formula

UPWORDS: Universal Picture Words or Relatable, Descriptive Sentences

Formula copywriting yang berikut ini dikembangkan oleh Michael Fortin. Ia menemukan bahwa penggunaan up words, atau kata-kata yang memberi gambaran visual secara jelas di benak audiens, memiliki daya persuasif yang cukup kuat. 

Contoh dari penerapan UPWORDS Formula dalam copy adalah sebagai berikut: 

Mie Ayam Hargabelanja.com rasanya bikin melayang di udara. Sensasi pedesnya ga main-main, udah kayak lagi makan 17 cabai merah aja. 

OATH Formula

OATH: Oblivious – Apathetic – Thinking – Hurting 

Sederhananya, formula copywriting ini terdiri dari beberapa tahap berikut:

Penjelasan masalah yang kemungkinan dialami oleh calon konsumen, meningkatkan kepedulian mereka terhadap masalah tersebut. Setelah mereka betul-betul peduli, Anda harus mendorong mereka untuk berpikir bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. 

Lalu, sematkan kekhawatiran di bagian akhir copy, tetapi sertakan pula solusi dari kekhawatiran tersebut. Misalnya jika kekhawatiran tersebut berupa harga yang mahal, maka sampaikan dalam materi promosi bahwa Anda menyediakan beberapa opsi harga yang bisa dipilih sesuai keadaan finansial calon konsumen. 

FORCEPS Formula

FORCEPS: Factual – Optical – Reversal – Credential – Evidential – Perceptual – Social Proof

Formula copywriting yang berikut ini terdiri dari banyak aspek dan sangat variatif. Jika Anda ingin menerapkan formula ini, sebaiknya berikan porsi lebih untuk bagian proof (bukti). 

Menurut Michael Fortin, bukti bermanfaat untuk meningkatkan kredibilitas brand yang masih baru. Dengan dukungan bukti yang kuat dan valid, audiens pun tidak merasa ragu untuk membeli produk yang dipromosikan.

The 1-2-3-4 Formula for Persuasive Copy

Untuk menerapkan formula copywriting ini, Anda harus dapat menyusun copy yang mencakup beeberapa pertanyaan berikut:: 

  • Apa yang Anda punya / tawarkan untuk audiens?
  • Apa yang bisa dilakukan produk / layanan tersebut untuk audiens?
  • Siapa Anda (brand)?
  • Apa yang harus audiens lakukan selanjutnya? (Misal: beli produk di Shopee dan sebagainya)

The 6+1 Model

Formula copywriting yang berikut ini terdiri dari 6 unsur utama dan 1 unsur tambahan, yakni: 

  • Konteks
  • Perhatian (Attention)
  • Keinginan (Desire)
  • Jarak / kesenjangan (The Gap)
  • Solusi 
  • Call to action (kata-kata yang mengajak untuk melakukan sesuatu, misal: Yuk Daftar Sekarang Juga!
  • +1 Kredibilitas
Baca Ini Juga  20 Gaji PT Bumi Kaya Steel Industries

Sekilas dapat dipahami bahwa enam poin di atas mirip dengan alur formula copywriting BAB, hanya sedikit lebih panjang dan detail. Pada intinya, keenam poin tersebut menjelaskan apa yang yang audiens kemungkinan rasakan / alami apabila menggunakan produk/service Anda. Misalnya, rasa pede meningkat setelah memakai facial wash X. 

Namun, pada formula copywriting ini Anda disarankan untuk menambahkan 1 bagian lagi, yakni kredibilitas. Dengan menjelaskan kredibilitas brand yang tengah dipromosikan maka audiens lebih mantap untuk melakukan pembelian / melakukan aksi lanjutan. 

The Psychological Pull of Open Loops

Pernahkah Anda menyimak narasi iklan yang bikin penasaran? Kira-kira mirip seperti serial drama yang menumbuhkan tanda tanya di benak penonton di tiap episodenya. Jika iya, boleh jadi si copywriter menerapkan formula copywriting ini. 

Formula ini membuat audiens selalu penasaran dengan kelanjutan suatu narasi iklan,  sehingga mereka mau mengikuti copy Anda dan membacanya sampai selesai. Untuk memperjelas gambaran, Anda bisa menyimak narasi iklan Samsung’s Mystery

The Reader’s Digest Blueprint

Menurut formula copywriting The Reader’s Digest Blueprint, sebuah copy sebaiknya mencakup beberapa aspek berikut:

  • Sarat fakta
  • Bersifat ringkas/singkat
  • Spesifik
  • Menggunakan kata sifat (adjectives) dalam jumlah wajar, tidak berlebihan
  • Bikin orang penasaran

Ini contoh penerapan formula The Reader’s Digest Blueprint untuk copy pada Twitter.

Sebanyak 53% pengguna internet tidak pernah bersosialisasi di dunia nyata. Cari tahu bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka secara online.

Sonia Simone’s 5 Pieces Every Great Marketing Stories Needs

Formula copywriting ini terdiri dari 5 unsur berikut. 

  • Hero atau pahlawan
  • Tujuan
  • Konflik
  • Mentor 
  • Moral

Anda dapat menerapkan formula ini untuk menyusun copy dalam bentuk story-telling. Berbeda dengan formula The Psychological Pull of Open Loops, formula Sonia Simone ini biasanya tersaji dalam bentuk kisah utuh (start-to-end story). 

Write to One Person

Formula copywriting ini terinspirasi dari kutipan, “Good advertising is written from one person to another”. Untuk menerapkan formula ini, sebelumnya Anda perlu mengenal siapa target market Anda. Setelah itu, tulislah copy secara spesifik dan personal seolah-olah Anda sedang berbicara langsung dengan mereka.

Contohnya pengaplikasian metode Write to One Person seperti berikut ini. 

Hai kamu yang masih duduk di kelas 12 SMA dan memilih jurusan IPA. Kali ini Hargabelanja.com bagikan modul pelajaran gratis untuk membantu proses belajar kamu. Jika sulit memahami materi, kamu bisa pesan paket Belajar12IPA seharga Rp. 300 ribu / bulan untuk mendapat bimbingan guru terbaik kami. 

String of Pearls

Dalam formula ini, Anda disarankan untuk menyajikan materi promosi dalam bentuk daftar (listicle). 

Jika format ini kurang cocok untuk produk atau service Anda, maka gunakan rangkaian testimoni, keuntungan (benefit), atau elemen lainnya yang bersifat independen. Dengan syarat, ketika dikombinasikan, semua elemen tersebut harus dapat membentuk pesan persuasif yang kuat. 

Baca Ini Juga  5 Ide Usaha Untuk Ibu Rumah Tangga

The Fan Dancer

Pada prinsipnya, formula ini menekankan Anda untuk menulis copy secara spesifik dengan tanpa menjelaskan apapun. Sekilas seperti paradoks ya?

Intinya, Anda hanya perlu menulis copy secara detail untuk membangkitkan rasa penasaran audiens, tetapi tanpa menyebutkan informasi yang dimaksud sebenarnya. Jadi, apabila audiens ingin tahu lebih lanjut, mereka harus mengikuti instruksi pada CTA atau membaca tulisan Anda sampai selesai. 

Berikut adalah contoh penerapan The Fan Dancer pada copy sebagaimana dikutip dari Buffer.com. 

Pernah dengar 2-Pizza Rule? Perkenalkan Four-Burrito Maxim, kiat kerja terbaru kami (link). 

Formula So, What?

Pada prinsipnya, formula ini cukup simpel. Anda hanya perlu menanyakan so, what pada diri sendiri setiap kali Anda menulis sebuah kalimat copy. 

Contohnya: 

Pisau dari Hargabelanja.com ini sangat tajam lho. 

(So, what?) 

Jadi, Anda bisa memotong daging dengan mudah, cepat dan tanpa menguras tenaga. 

Catatan: kata so, what tidak harus ditulis atau ditampilkan pada versi final. Cukup ditanyakan dalam hati saja. 

The Approach Formula

Ada pula formula Approach yang meliputi enam tahapan. Berikut detailnya:

  • Masalah
  • Ajukan solusi
  • Jelaskan pada audiens bagaimana solusi Anda bekerja
  • Yakinkan audiens bahwa Anda dan solusi Anda dapat dipercaya
  • Masuk ke peluang berjualan / menjual solusi tersebut
  • Dorong audiens untuk melakukan pembelian, pemesanan, uji coba, dan sebagainya

Bob Stone’s Gem

Formula copywriting yang berikut ini berisi panduan menulis copy berdasarkan tahapan berikut. 

  • Perkenalkan keuntungan terbesar yang ditawarkan produk/service Anda
  • Perluas bahasan mengenai keuntungan terpenting produk/service Anda
  • Jelaskan dengan detail dan terbuka apa saja yang bisa diperoleh audiens bila memakai produk/service Anda, termasuk semua fitur dan benefitnya
  • Perkuat atau back up pernyataan Anda dengan copy pendukung
  • Jelaskan apa kerugian bila audiens tidak membeli produk/layanan Anda
  • Simpulkan keuntungan-keuntungan yang dianggap penting
  • Sematkan call to action dan sampaikan alasan yang baik dan logis mengapa audiens harus segera melakukan pembelian/pemesanan/pendaftaran/atau mengikuti instruksi Anda.

Itulah beberapa formula copywriting yang bisa Anda terapkan untuk promosi dan berjualan. Promosi yang menarik dapat meningkatkan brand awareness serta potensi penjualan. Oleh karena itu, jangan ragu mengaplikasikan formula copywriting untuk menarik konsumen.

Gambar Gravatar
A versatile SEO Copywriter who loves to share valuable information related to business, education, tips, and SEO.