Gambar pendukung dalam artikel Cara Memulai Bisnis Online dari Nol, Gak Susah Lho! hargabelanja.com
(Source: Unsplash - Austin Distel)

Bagi Anda yang tertarik dengan bisnis online, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai. Tetapi, mesti mulai darimana? No worries, hargabelanja.com telah menghimpun cara memulai bisnis online dari nol yang bisa Anda ikuti.

Bisnis online sendiri, pada intinya, sama saja dengan bisnis konvensional. Bedanya, bisnis online dipasarkan melalui media digital dan internet, sementara bisnis konvensional tidak.

Dikarenakan kegiatan usahanya menggunakan internet, maka jangkauan marketnya pun bisa mengungguli bisnis konvensional.

Pertumbuhan bisnis online di Indonesia sendiri cukup pesat.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), pertumbuhan e-commerce (atau e-dagang) Indonesia di tahun 2019 menembus 78 persen sehingga menjadi yang tertinggi di dunia pada saat itu.

Hal ini menunjukkan bahwa bisnis online memiliki nilai ekonomi yang bagus alias berpotensi menghasilkan cuan. Jika Anda tertarik menggeluti bisnis online, maka simak cara memulai bisnis online dari nol berikut ini.

10 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol Secara Serius

Gambar pendukung dalam artikel Cara Memulai Bisnis Online dari Nol, Gak Susah Lho! hargabelanja.com
(Source: Unsplash – Roberto Cortese)

Berikut adalah beberapa langkah atau cara memulai bisnis online dari nol untuk Anda yang ingin memulai usaha online secara serius.

  1. Cari tahu kebutuhan masyarakat
  2. Riset Pasar
  3. Lakukan Competitor Analysis
  4. Buat Rencana Bisnis 
  5. Menentukan Target Pelanggan
  6. Pilih Platform untuk Berjualan 
  7. Buat Deskripsi Produk dan Caption yang Menarik dengan Formula Copywriting
  8. Maksimalkan Fitur-Fitur yang Tersedia di Platform E-commerce
  9. Bangun Website 
  10. Beriklan Secara Online

Agar lebih jelas, simak pembahasan berikut ini.

1. Cari Tahu Kebutuhan Masyarakat

Cara memulai bisnis online dari nol yang pertama adalah mengetahui kebutuhan masyarakat. Apa sih barang atau jasa yang dibutuhkan orang saat ini?

Dari sini Anda bisa memilih jenis usaha yang akan dijalankan. Apakah itu bisnis pakaian, sepatu, smartphone, jasa menulis artikel, jasa konsultasi, jasa bimbingan belajar (bimbel) tingkat SD-SMA, atau usaha lainnya.

Selain kebutuhan masyarakat, Anda pun bisa memilih jenis usaha berdasarkan hobi. Misalnya, Anda suka mengoleksi gitar, maka Anda bisa berjualan berbagai model gitar.

2. Riset Pasar

Setelah mengetahui barang atau jasa apa yang ingin ditawarkan ke masyarakat, sekarang saatnya Anda mencari tahu bagaimana potensi produk tersebut atau permintaan masyarakat terhadap produk tersebut.

Caranya dengan melakukan riset pasar. Cari informasi mendalam terkait industri dan produk atau jasa tersebut, kemudian cari tahu kelompok masyarakat seperti apa yang menjadi konsumen terbesar produk / jasa tersebut.

Kumpulkan informasi detail untuk dijadikan bahan acuan dalam menyusun strategi bisnis. Setelah itu, ada hal lain yang perlu Anda lakukan, yakni analisis kompetitor.

3. Lakukan Competitor Analysis

Analisis kompetitor atau Competitor Analysis merupakan cara yang efektif untuk mempelajari produk serupa dan mengenali pesaing Anda di industri yang sama.

Baca Ini Juga  5 Novel Terbaik, Lengkap dengan Harganya

Melalui cara ini, Anda bisa mencari informasi berharga, mulai dari mengungkap bentuk produk, harga produk di pasaran, hingga cara pelayanan (customer service) yang disuguhkan kompetitor.

Informasi ini kemudian bisa Anda jadikan sebagai ‘alat’ untuk mengungkap SWOT mereka. SWOT adalah akronim dari Strengths (kelebihan), Weaknesses (kekurangan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman).

Temuan ini selanjutnya bisa dijadikan dasar untuk melakukan peningkatan pada berbagai aspek, seperti peningkatan produk/jasa, strategi marketing, maupun layanan bisnis online Anda.

4. Buat Rencana Bisnis

Setelah itu, Anda perlu menyusun rencana bisnis (business plan). Dalam menyusun rencana bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Anda bisa menyimak informasi selengkapnya di artikel ini.

Pada intinya, rencana bisnis merupakan dokumen yang berisi bagian-bagian yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Biasanya, perencanaan ini mencakup:

A. Deskripsi Bisnis

Dalam menyusun rencana bisnis sebaiknya Anda mencantumkan deskripsi bisnis. Di bagian ini, Anda bisa menjelaskan usaha Anda secara cukup detail dan mendalam.

B. Analisis Pasar

Bagian ini biasanya memuat informasi berbasis penelitian terkait industri dan target pasar, seperti produk serupa, kompetitor, dan pelanggan yang ingin Anda target.

C. Produk dan Layanan

Di bagian ini, Anda bisa menjelaskan secara detail mengenai produk atau layanan yang Anda tawarkan. Informasi yang dicantumkan mulai dari bentuk produk, ukuran produk, hingga harga produk / jasa.

D. Rencana Pemasaran

Business plan biasanya juga memuat rencana pemasaran. Bagian ini berisi strategi promosi untuk memperkenalkan bisnis dan produk Anda. Hal ini bisa mencakup promosi via media sosial, iklan online, endorsement, dan sebagainya.

E. Logistik dan Rencana Operasi

Bagian ini biasanya memuat informasi terkait logistik dan rencana operasional, seperti kebutuhan produksi, rencana aktivitas usaha sehari-hari, hingga pemilihan supplier / vendor.

F. Rencana Keuangan

Bagian ini berisi rincian angka / perhitungan dana yang Anda butuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnis online Anda. Informasi yang dicantumkan mulai dari cara mendapatkan modal, biaya produksi, hingga biaya ongkos kirim atau pengiriman produk ke konsumen.

Agar usaha berjalan dengan baik, maka business plan di atas setidaknya sudah Anda miliki sebelum benar-benar menjalankan bisnis online.

Selain itu, Anda juga sebaiknya mengetahui berbagai faktor yang menghambat kesuksesan bisnis, cara meminimalkan resiko-resiko bisnis, serta kunci keberhasilan bisnis agar dapat membangun bisnis online yang lebih solid.

5. Menentukan Target Konsumen

Termasuk dalam cara memulai bisnis online dari nol adalah menentukan target konsumen atau segmentasi konsumen. Anda bisa melakukan hal ini berdasarkan demografi dan psikografi.

Keduanya merupakan cara yang cukup umum dalam menentukan target konsumen. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

Segmentasi konsumen berdasarkan demografi:

A. Usia

Kelompok usia berapa yang ingin Anda sasar sebagai konsumen produk Anda? Apakah mereka yang berusia 20-80 tahun? Atau 2-4 tahun (balita)?

Baca Ini Juga  Mapel Bahasa Inggris Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka
B. Gender

Kepada siapa Anda ingin menawarkan produk Anda? Apakah pria atau wanita? Ataukah produk Anda dapat digunakan oleh keduanya (pria dan wanita)?

C. Pekerjaan

Apakah produk Anda cocok untuk kelompok konsumen dengan profesi tertentu? Atau cocok untuk semua profesi?

D. Pendapatan

Berapa kira-kira pendapatan target konsumen Anda? Dan berapa dana yang rela mereka keluarkan untuk membeli produk serupa? Hal ini bisa Anda jadikan dasar untuk menentukan harga produk sebelum benar-benar dirilis ke pasaran.

Segmentasi konsumen berdasarkan psikografi:

A. Gaya Hidup

Gaya hidup menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam mengelompokkan konsumen berdasarkan psikografi.

Dalam hal ini, Anda perlu melihat kecocokan antara produk dengan  pola hidup tertentu. Misalnya jika Anda menjual makanan sehat, maka lebih sesuai jika Anda menarget kelompok konsumen yang mengadopsi pola hidup sehat.

B. Minat Hobi

Selain gaya hidup, Anda juga bisa menarget konsumen berdasarkan minat atau hobinya.

Misalnya jika Anda menjual gitar, maka lebih efektif apabila Anda menarget kelompok yang memiliki ketertarikan pada gitar.

Begitu pula jika Anda menjual alat pancing, tentu lebih cocok apabila menawarkannya pada orang-orang yang memang hobi memancing atau punya minat terhadap kegiatan memancing.

6. Pilih Platform untuk Berjualan

Cara memulai bisnis online dari nol juga tak bisa dilepaskan dari memilih platform yang akan dijadikan sarana promosi dan berjualan. Platform yang dimaksud mencakup platform e-commerce hingga platform media sosial.

Apakah Anda akan menggunakan Sh#pee atau Tokoped#a? Apakah Anda akan menggunakan Fac#book atau Inst#gram? Atau Anda ingin menggunakan platform populer lainnya? Atau justru ingin menggunakan semua platform yang ada?

7. Buat Deskripsi Produk dan Caption yang Menarik dengan Formula Copywriting

Setelah itu, Anda bisa mulai memasarkan produk Anda di platform e-commerce serta media sosial. Namun, selanjutnya ada hal lain yang perlu Anda perhatikan, yakni deskripsi produk dan caption unggahan.

Deskripsi produk biasanya dibutuhkan e-commerce, sedangkan caption unggahan biasanya dibutuhkan media sosial. Keduanya sama-sama penting karena menjadi sarana untuk memperkenalkan produk dan menarik minat beli konsumen.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempraktikkan formula copywriting. Hal ini membantu Anda untuk menulis deskripsi produk dan caption unggahan yang menarik.

Coba bedakan dua caption unggahan berikut:

  1. Sabun pembersih wajah untuk kulit berjerawat, beli sekarang.
  2. Kulitmu berjerawat? Sabun pembersih wajah ini dilengkapi Salicylic acid yang siap basmi tuntas jerawatmu. Ada diskon 50% untuk 10 pembeli pertama!

Mana yang menurut Anda lebih menarik sampai Anda ingin beli produknya?

8. Maksimalkan Fitur-Fitur yang Tersedia di Platform E-commerce

Di setiap platform e-commerce biasanya tersedia berbagai fitur menarik yang bisa Anda manfaatkan. Mulai dari fitur untuk mendukung promosi hingga menyederhanakan proses transaksi.

Baca Ini Juga  Gaji Karyawan PT John Toys dan Jabatannya

Coba pelajari fungsi masing-masing fitur tersebut, lalu gunakan untuk mendukung kegiatan bisnis online Anda.

Misalnya Anda bisa mencoba fitur voucher toko sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan. Dengan memberikan voucher berupa diskon 30%, maka orang pun semakin tertarik untuk membeli produk Anda.

9. Bangun Website

Berikutnya yang tak kalah penting dalam cara memulai bisnis online dari nol adalah memiliki website.  Meskipun bisnis online bisa berjalan dengan media sosial dan e-commerce saja, namun Anda sebaiknya tetap memiliki website sebagai ‘toko resmi’ Anda.

Hal ini dapat meningkatkan reputasi dan kredibilitas bisnis online Anda. Selain menampilkan produk, Anda juga bisa mengisi website tersebut dengan konten (artikel, video, dsb) yang informatif, namun masih berkaitan dengan bisnis Anda.

Misalnya jika bisnis online Anda bergerak di bidang fesyen muslim wanita, maka Anda bisa membagikan artikel seputar tren busana muslim terbaru, tutorial hijab, macam-macam bahan hijab, dan sebagainya.

10. Beriklan Secara Online

Sekarang Anda sudah memiliki website, maka langkah selanjutnya adalah menjangkau konsumen lewat iklan online. Orang yang mengklik iklan online tersebut nantinya bisa diarahkan menuju website maupun media sosial Anda.

Ada beberapa jenis iklan online yang populer saat ini, yakni:

A. Paid Search

Ini adalah jenis iklan online yang muncul di mesin pencari, seperti Google, Bing, dan semacamnya. Biasanya, iklan ini dimunculkan oleh sistem apabila ada pengguna yang menelusuri kata kunci tertentu.

Contohnya begini, Anda menggunakan Google Ads untuk membuat iklan online. Lalu, Anda mengatur agar iklan Anda hanya akan ditampilkan apabila seseorang menelusuri kata kunci “Sepatu Keren Bandung”.

Maka, ketika seseorang memasukan kueri “Sepatu Keren Bandung” pada kolom pencarian Google, iklan Anda pun akan dimunculkan pada hasil pencarian (SERP).

B. Paid Social

Iklan online yang satu ini dimunculkan di media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Biasanya masing-masing platform media sosial memiliki ketentuan tersendiri. Pelajari dulu hal ini sebelum mulai beriklan di media sosial ya!

C. Email Marketing

Jenis iklan online yang yang berikutnya adalah email marketing. Iklan ini disebarkan melalui email. Anda bisa mengirim informasi promo, newsletter, surat penawaran dan sebagainya.

D. Video Marketing

Jenis iklan online lainnya adalah video marketing. Iklan ini bisa berupa video produk, video tutorial, vlog, dan live streaming.

Sebelum memutuskan beriklan secara online, pelajari dulu kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi iklan serta ketentuan setiap online advertising platform yang Anda pilih.

Itulah cara memulai bisnis online dari nol. Apakah Anda siap membangun usaha Anda?

Tifani Mifta

A versatile SEO Copywriter who loves to share valuable information related to business, education, tips, and SEO.

Bagikan: